ENTOMOLOGI
Entomologi berasal dari kata entomos (insect) atau insist yang berarti irisan dan logos (ilmu) yang memiliki pengertian ilmu yang mempelajari tentang serangga. (Otang Hidayat dkk).
Sebagai bagian dari komunitas ekosistem bumi, serangga telah menjadi penentu keberadaan dan perkembangan ekosistem di muka bumi. Interaksi antara serangga dengan manusia sudah berlansung sejak manusia ada dan hidup di dunia. Serangga mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Nilai ekonomi serangga dapat mencapai trilyunan rupiah setiap tahun. Nilai yang menguntungkan dapat berasal dari produk seperti madu, royal jelly, sutera, jasa penyerbukan, agens hayati, perombak, pariwisata, sumbangan dalam ilmu pengetahuan, dan peran dalam ekosistem. Jutaan ton produk pertanian hilang karena kerusakan yang disebabkan oleh serangga. Begitu juga kerugian yang besar akibat gangguan kesehatan hewan dan manusia yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan dan disebarkan oleh serangga. Trilyunan rupiah dana digunakan untuk biaya pengendalian hama tanaman, hama pascapanen, hama permukiman serta penyakit pada tanaman, hewan dan manusia yang ditularkan oleh serangga. Manusia sering memandang serangga secara antroposentris, yaitu sebagai kelompok organanisme yang lebih banyak mendatangkan kerugian daripada keuntungan bagi kehidupan manusia. Namun pada hakekatnya aspek-aspek positif dan manfaat serangga bagi kehidupan manusia jauh lebih besar dibandingkan aspek-aspek yang merugikan. Dengan belajar Entomogi kita bisa menempatkan serangga secara proporsional dalam kehidupan, sehingga tidak memandang serangga sebagai hewan yang selalu merugikan.Serangga merupakan hewan yang dorninan di humi ini, terdapat dimana-mana baik di darat maupun dalarn air. Dominasi dari serangga tersebut disebabkan karena serangga, mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Selain itu serangga memiliki waktu generasi yang singkat dan banyak serangga yang berukuran kecil.Serangga terdiri atas ratusan ribu jenis, bentuknya sangat bervariasi, ukurannya beracam-macam mulai dari yang mikroskopis sampai yang makroskopis. Saat ini yang sudah berhasil diidentifikasi dan diberi nama sekitar sejuta serangga. Saat itu jika diperkirakan seluruh makhluk hidup yang ada di dunia sekitar 10 juta, maka menurut perkiraan Rothschild (Ride, 1978) terdapat sekitar 7 juta serangga atau 70% dari seluruh makhluk hidup yang ada saat ini. (Otang Hidayat)
Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun. Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya. Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah (Wikipedia.org).
Keanekaragaman serangga telah terdapat pada periode Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu). Pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang. Sayap pada serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas, kemudian baru menjadi organ untuk terbang. Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan itu meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga akuatik. Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang (Wikipedia.org)
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil kecoa dan capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.
1. antena
2. ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4. mata majemuk
5. otak (ganglia otak)
6. dada depan (prothorax)
7. pembuluh darah dorsal
8. saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)
11. sayap depan
12. sayap belakang
13. perut
14. jantung
15. ovarium
16. perut belakang (usus, rektum, anus)
17. anus
18. vagina
19. berkas saraf (ganglia perut)
20. saluran Malpighia
21. tungkai dada
22. cakar pengait
23. tarsus
24. tibia
25. femur
26. trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29. coxa
30. kelenjar ludah
31. ganglion suboesophagus
32. mulut
7. pembuluh darah dorsal
8. saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)
11. sayap depan
12. sayap belakang
13. perut
14. jantung
15. ovarium
16. perut belakang (usus, rektum, anus)
17. anus
18. vagina
19. berkas saraf (ganglia perut)
20. saluran Malpighia
21. tungkai dada
22. cakar pengait
23. tarsus
24. tibia
25. femur
26. trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29. coxa
30. kelenjar ludah
31. ganglion suboesophagus
32. mulut
Tubuh serangga beruas-ruas dan ruas-ruas tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu kepala, toraks (dada) dan abdomen (perut). Pada kepala terdapat mata, antena dan alat-alat mulut. Pada dada terdapat tiga pasang kaki, pada dada bagi serangga yang bersayap terdapat satu pasang sayap atau dua pasang sayap.
Serangga mempunyai rangka luar eksoskeleton yang berfungsi untuk memperkokoh tubuh dan tempat melekatnya otot. Sistem otot serangga lebih kompleks dari golongan invertebrata lainnya. Pada beberapa jenis serangga terdapat dari beberapa ratus sampai beberapa ribu otot, misalnya pada belalang terdapat 900 otot, dan pada ulat kupu-kupu terdapat 4000 otot (manusia hanya memiliki 800 otot).
Berdasarkan struktumya, otot serangga berupa otot lurik. Otot serangga ada yang dapat berkontraksi secara terbatas ada pula yang dapat berkontraksi dengan sangat kuat, misalnya otot untuk menggerakan sayap. Energi untuk pergerakan otot diperoleh dari hasil pembakaran, sumber cadangan energi berupa senyawa glikogen, prolin ataupun lemak. (Elzinga, 1987).
Sistem pencernaan serangga berupa saluran pencernaan mulai dari mulut sampai ke anus. Sistem pengeluaran pada serangga melaiui pembuluh malpighi. Sistem respirasi pada serangga dengan sistem trakea. Sistem sirkulasi pada serangga melalui pembuluh darah yang letaknya pada bagian dorsal yang memanjang dari dada sampai perut. Pembuluh darah pada bagian perut berupa lima pasang aorta yang biasa disebut jantung pembuluh karena ikut berperan di dalam memompa cairan darah untuk diedarkan ke sluruh tubuh.
Bagian Kepala terdapat:
1. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
2. Alat mulut serangga berdasarkan fungsi dan cara makan dapat dibedakan antara
lain adalah:
- Mandibulata (alat mulut menggigit-mengunyah) Contoh : Ordo Orthoptera
Terdiri atas: Labrum, mandibel (untuk memotong, mengunyah, maksila (untuk melembutkan makanan), labium (membantu memegang makanan)
- Haustelata (alat mulut menusuk-menghisap, meraut menghisap)
• Menusuk-menghisap, contoh: ordo Hemiptera. Terdiri atas labrum (cuping), rostrum (labium), dan stilet (modifikasi dari mandibel dan maksila)
• Meraut-menghisap, contoh: Thrips; Alat mulut abnormal (hanya 1 stilet mandibel yang berkembang)
Terdiri atas 1. stilet mandibel kiri, 2. stilet maksila, labrum, rostrum.
- Alat mulut tipe khusus (alat mulut mengkait menghisap), contoh: Bactrocera dorsalis, larva ordo Diptera (lalat, nyamuk). Terdiri atas: kait mulut dan otot penggerak kait mulut [pentingnya mempelajari alat mulut karena berkaitan dengan kerusakan yang ditimbulkan pada tanaman. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
- Alat mulut tipe khusus (alat mulut mengkait menghisap), contoh: Bactrocera dorsalis, larva ordo Diptera (lalat, nyamuk). Terdiri atas: kait mulut dan otot penggerak kait mulut [pentingnya mempelajari alat mulut karena berkaitan dengan kerusakan yang ditimbulkan pada tanaman. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
2. Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki. Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
3. Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Sistem saraf serangga terdiri atas otak dalam kepala di atas esofagus, ganglion subesofagus dihubungkan ke otak oleh dua penghubung, yang satu mengelilingi esofagus yang satu lagi menjadi saraf ventral. Sistem reproduksi dari serangga pada umumnya secara seksual. Selama perkembangannya serangga mengalami metamorfosis, baik metamorfosis sederhana maupun metamorfosis sempuma.