Rabu, 13 November 2013

LEBAH



Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.
Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Cara Hidup
 Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku dari lebah sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunnya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah dewasa. Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing.
Koloni

Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu:
  1. lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam satu koloni dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu.
  2. lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja jumlah lebah pekerja bisa mencapai puluhan ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai 60.000 ekor lebah.
  3. lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah.
          Seekor lebah yang           mengumpulkan serbuk sari
Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan. Komposisi kromosomnya diploid sehingga dapat menghasilkan keturunan. Badannya lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larva ia diberi makan royal jelly yang kaya akan vitamin dan gizi.

Pembagian tugas

Tugas utama ratu lebah adalah bertelur selama hidupya, berjenis kelamin betina, perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup, perkawinan dilakukan dengan cara terbang tinggi diangkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini sang ratu lebah, pejantan yang berbahagia itu tidak lama akan mati karena testinya lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira 2.000 butir telur sehari. Makanan ratu merupakan sari madu (royal jelly), harapan hidup lebah ratu ialah tiga tahun.
Tugas lebah pekerja berjenis kelamin betina tugasnya mengumpulkan serbuk sari dan nektar. Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan kembali dari dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan cadangan, makanan madu ini juga untuk larva dan pupa. Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-anak lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan atau lebih sedikit makanan utama lebah pekerja ini adalah madu.
Lebah pekerja terbentuk dari telur yang terbuahi dari sperma yang tersimpan dalam ovarium yang jumlahnya mencapai jutaan sperma, jenis kelaminnya sama dengan ratu lebah bedanya lebah pekerja ini dari mulai telur menetes menjadi larva dan setererusnya makanannya madu biasa sedangkan ratu lebah mulai dari telur menetas menjadi larva sampai akhir hayat makanannya sari madu (royal jelly).
Apabila kesuburan reproduksi telur sudah berkurang atau usia ratu sudah tua maka secara naluri lebah pekerja mengadakan regenerasi pembentukan koloni baru dan mencari telur-telur yang terbaik, jika sudah menetas menjadi larva diberi makan sari madu (royal jelly) atau ada yang menyebutnya susu ratu kerena warnanya putih seperti warna susu jumlahnya biasanya lebih dari satu calon ratu, sarangnya paling besar dan paling menonjol lebih panjang dari sarang lebah pekerja, terletak paling bawah sarang.
Lebah pekerja bisa bertelur dan telurnya dapat menetas jika koloni lebah kehilangan ratunya maka secara alami sesuai naluri lebah betina akan bertelur dan yang lahir dari telur lebah pekerja ini semuanya berjenis kelamin jantan karena dari telur yang tak terbuahi, lebah pekerja tidak pernah dikawini oleh lebah jantan.
Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu muda yang masih perawan jika akan membentuk koloni baru dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah dari telur tak terbuahi yang diberi makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly"). Jumlah lebah jantan ini jumlahnya hanya ratusan.
Seringkali dalam film-film animasi, jika lebah-lebah diambil madu yang mereka produksi mereka diambil, mereka akan marah. Kemarahan lebah bisa disebabkan karena terganggu dan terkejutnya koloni itu, bisa juga karena sifat agresif kelompok lebah itu. Untuk budidaya peternakan lebah madu dipilih dari koloni yang jinak dan tidak agresif. Madu dari hasil peternakan lebah ini biasanya untuk komersil bisa juga untuk kebutuhan sendiri.
Terdapat pula lebah yang hidup menyendiri, tidak dalam kelompok. Jenis lebah yang demikian disebut lebah soliter.

Siklus hidup

Lebah menjalani metamorfosis lengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan:
  1. telur;
  2. larva (bentuk ulat)
  3. pupa (kepompong);
  4. imago (lebah dewasa).
Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah.

Pemanfaatan lebah


Botok tawon, botok yang menggunakan larva lebah.
Lebah di alam berfungsi penting sebagai serangga penyerbuk utama. Kesukaannya akan nektar dan serbuk sari membantu tumbuhan untuk terjadinya penyerbukan silang dan penyebaran serbuk sari. Dalam penyerbukan buatan tanaman tertentu, lebah dipelihara dalam kurungan berisi tumbuhan yang akan disilangkan.
Madu yang dihasilkan lebah disukai oleh banyak hewan, khususnya beruang.
Manusia juga memanfaatkan madu sebagai makanan serta obat. Pemeliharaan lebah untuk diambil madunya telah dilakukan manusia sejak lama. Ilmu tentang lebah dan pemeliharaannya dikenal sebagai apiari. Usaha peternakan lebah juga disebut dengan nama tersebut.
Beberapa jenis lebah memiliki sengat yang sebetulnya bersifat fatal bagi dirinya jika digunakan untuk menyengat yang berakibat kematiannya karena sengat dan kantong kelenjarnya akan terlepas dan tertancap pada sasaran. Sengat ini dimanfaatkan manusia dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapi lebah (apitherapy).
Peternakan lebah modern bisa menghasilkan racun lebah yang keluar dari sengat lebah pekerja tanpa akibat matinya lebah, caranya dengan memasang jebakan dipintu masuk sarang lebah yaitu dipasang arus listrik yang cukup untuk membuat terkejut lebah, dari terkejutnya lebah itu secara tak disadari racun lebah keluar dari sengatnya dan hasilnya ditampung untuk ramuan obat-obatan.
Di beberapa tempat di Indonesia larva dan pupa lebah dijadikan makanan (misalnya sebagai botok lebah).

 Sengatan Lebah

Lebah sering menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu (terusik). Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatnya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat sengat dan kantung sengat (yang memang menempel pada sengatnya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati.
Udara merupakan campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi dan berperan penting untuk ekosistem dunia. Karena peran penting itulah manusia harus dapat menjaga kualitasnya. Membutuhkan suatu alat ukur untuk mendapatkan nilai dari kualitas udara tersebut. Merupakan suatu mata rantai persoalan untuk mendapatkan jawaban tersebut.
Bagaimana lebah dapat terlibat dengan persoalan tersebut. Kita sederhanakan mata rantai tersebut dengan mengasumsikan potensi ekosistem lebah sebagai alternatif parameter atau alat ukur kualitas udara. Sebagaimana sudah kita ketahui lebah atau koloni lebah akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.  Bukankan nektar atau pollen secara langsung akan berkaitan dengan udara disekitarnya? Tentu saja itu akan berefek pada sarang lebah dan produk yang dihasilkan lebah misalnya madu. Secara tidak langsung kualitas udara dapat disimpulkan misalnya dari komposisi sarang lebah atau madu.
Baru-baru ini para ilmuan melakukan penelitian terhadap lebah yaitu sarang dan madu di lingkungan sekitar bandara Schoenefeld (Jerman) hubungannya dengan kualitas udara. Semoga mereka mendapatkan hasil lebih mendetail mengenai manfaat lebah tersebut. Sehingga manfaat lebah berkembang lagi sebagai pelengkap sistem pengontrol kualitas udara. Ini merupakan kabar baik dalam rangka pelestarian lebah dunia.
Selain Terapi Sengat Lebah (Bee Venom Therapy) – Racun Lebah (Bee Venom) mengandung bombolitin (fragmen protein pada racun lebah) yang dapat bereaksi terhadap  molekul tunggal (nitro-aromatik) pada bahan peledak seperti TNT. Karena sifat  dari bombolitin tersebut, maka perangkat detektor (sensor) bahan peledak dapat dibuat menjadi jauh lebih sensitif.
Manfaat bombolitin dari racun lebah itu di temukan oleh peneliti MIT, Michael Strano beserta Peneliti lainnya  termasuk mantan postdocs Nitish Nair dan Paulus Barone; mahasiswa pascasarjana Jingqing Zhang, Ardemis Boghossian dan Nigel Rehuel; George Pratt ’10 dan junior Adam Hansborough.
 Terapi Sengat Lebah (Bee Venom Therapy) adalah bagian dari apitherapy yang menggunakan hasil produksi lebah yaitu racun lebah untuk merawat kesehatan. Terapi Sengat Lebah telah digunakan sejak zaman kuno misalnya untuk mengobati radang sendi, rematik, sakit punggung, penyakit kulit dan di era modern sebagai terapi alternatif untuk mengobati multiple sclerosis, penyakit Lyme dan sindrom kelelahan kronis. Racun lebah yang berasal dari sengatan lebah itu digunakan dalam membela koloni lebah.
Bee Venom (Racun Lebah) merupakan sumber yang kaya enzim, peptida dan amina biogenik. Setidaknya ada 18 komponen aktif dalam racun yang memiliki beberapa sifat farmasi. Mekanisme pengaruh racun belum sepenuhnya diketahui. Para ilmuwan percaya dapat memodifikasi fungsi sistem kekebalan dalam tubuh dan mengontrol produksi kortisol.
Secara tradisional, Bee Venom diberikan menggunakan lebah hidup dengan merangsang mereka untuk menyengat pada titik akupunktur. Bee Venom yang paling efektif yaitu ketika lebah memiliki sumber serbuk sari yang baik untuk menghasilkan racun yang kuat. Solusi Bee Venom dibuat dari racun lebah murni yang  dilakukan intradermally hanya antara lapisan kulit. Bee Venom – Racun lebah juga digunakan dalam krim, liniments dan salep.
Bee Venom Therapy dipraktekkan oleh praktisi kesehatan dan apitherapists , mereka wajib mengikuti tata cara atau aturan tertentu. Secara umum, terapi dimulai dengan mengetahui apakah pasien alergi terhadap racun dengan memberikan sejumlah kecil racun intradermally. Jika tidak ada reaksi alergi berkembang dalam waktu tertentu, terapi ini dilanjutkan dengan 1-2 sengatan lebah atau suntikan. Terapi dilakukan setiap hari (tiga kali seminggu) secara bertahap dan meningkatkan jumlah sengatan lebah atau suntikan. Panjang terapi ini ditentukan oleh sifat dan kondisi.

 http://lebah.info/dampak-lingkungan-budidaya-lebah-madu
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:fIcSbikPWvAJ:id.wikipedia.org/wiki/Lebah+lebah&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a










Tarian lebah